Rabu, 09 Februari 2011

Pastore Pilih Juve, Bukan Barca

Penampilan ciamik Javier Pastore bersama Palermo membuat banyak klub papan atas Eropa kepincut. Kalau disuruh memilih, gelandang 21 tahun ini lebih suka hijrah ke Juventus daripada Barcelona.

Sejak mendarat di Renzo Barbera pada tahun 2009, Pastore langsung mendapatkan satu tempat di tim utama Rosanero. Sampai saat ini, dia telah tampil sebanyak 63 kali di semua kompetisi dengan sumbangan 12 gol.

Meski kontraknya bersama Palermo baru berakhir di tahun 2014, sejumlah klub besar benua biru sudah mulai melirik Pastore. Pastore sendiri tak menutupi hasratnya untuk pindah ke klub yang lebih mapan suatu saat nanti.

Saat ditanya klub mana yang akan dia pilih, Juventus atau Barcelona, seandainya ada kesempatan untuk pindah, Pastore lebih memilih Bianconeri. Alasannya sederhana, dia merasa akan kesulitan menembus tim utama jika pindah ke Azulgrana.

"Prioritas saya adalah selalu bermain. Jadi saya akan mengatakan yang pertama dari dua pilihan tadi," cetus pemain timnas Argentina ini, kepada Football-Italia.

"Saya akan banyak di bangku cadangan di tim seperti Barcelona dan Real Madrid, dan ini tidak cocok untuk saya," sambung Pemain Muda Terbaik Seri A 2010 tersebut.

Untuk saat ini, Pastore mengaku masih bahagia di Palermo. Dia pun ingin bertahan di klubnya tersebut untuk beberapa musim ke depan.

"Kami mungkin akan membicarakan itu lagi saat saya berusia 28 tahun. Seperti yang sudah saya katakan, saya mengharapkan tinggal di sini selama beberapa musim lainnya," tutupnya.

Sumber: Detik.com

Polda Jaya Akan Tembak di Tempat Perusuh Anarkis di Jakarta

Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman menyatakan pihaknya akan mengeluarkan tindakan tegas jika konflik Ahmadiyah seperti di Cikeusik, Pandeglang, Banten, terjadi di Jakarta dan Bekasi. Polisi akan menggunakan Protap 01 atau tembak di tempat untuk membubarkan anarkisme massa.

"(Gunakan) Protap 01," tegas Sutarman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/2/2011).

Menurut Sutarman, konflik SARA yang terjadi di Cikeusik sudah merupakan tindakan anarkis. Dalam kondisi seperti itu, polisi bisa menggunakan Portap 01 untuk menanggulangi anarki massa.

Kapolda mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan di kantong-kantong Ahmadiyah yang berada di Jakarta dan Bekasi. Pihaknya bahkan melakukan patroli setiap hari di lokasi-lokasi yang rawan terjadinya kerusuhan.

"Kita berikan penjagaan, patroli untuk mendeteksi setiap perkembangan. Karena itu sudah merupakan yang sudah kita identifikasi," katanya.

Lebih jauh, Kapolda mengatakan jika pihaknya dalam waktu dekat akan mengumpulkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Nanti kita kumpulkan kalau dianggap perlu," tutupnya.

Sumber: Detik.com

Kisah Rusuh Temanggung & Banten Versi Kapolri

Komisi VIII DPR malam ini memanggil Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Menteri Agama Suryadharma Ali untuk membahas kekerasan yang terjadi di Pandeglang, Banten, dan Temanggung, Jawa Tengah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut, Kapolri mengaku untuk dua kasus terakhir, Pandeglang dan Temanggung, kepolisian telah melakukan antisipasi.

"Polres Pandeglang sudah siap berjaga dan berupaya mengevakuasi warga Ahmadiyah yang tersisa, tetapi belasan warga Ahmadiyah yang bukan dari Jakarta menolak evakuasi, malah menantang massa sehingga terjadi baku lempar dan situasi tidak terkendali," ujarnya di Gedung DPR Jakarta, Rabu malam 9 Februari 2011.

Kekerasan terhadap warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten menyebabkan empat orang tewas mengenaskan dalam insiden itu.

Sementara itu, untuk kasus di Temanggung, menurut Timur, kericuhan terjadi akibat massa meminta dan menuntut terdakwa Antonius Richmond Bawengan dihukum secara syariat Islam karena dinilai telah menistakan agama. Saat itu, 1.883 personel juga sudah diturunkan untuk pengamanan.

"Tapi saat terdakwa divonis lima tahun, warga tidak puas dan berusaha membawa terdakwa. Jumlah massa yang begitu besar tidak seimbang dengan aparat keamanan," ujarnya.

Tak pelak, pecah kerusuhan. Sejumlah gereja rusak dan fasilitas lainnya dibakar dalam kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah. Kepolisian yang berada dilokasi tidak bisa membendung amuk massa yang datang dari arah Pengadilan Negeri Temanggung.

sumber : Vivanews