Selasa, 03 Mei 2011

Penulisa ilmiah penjualan kaset PS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sampai saat ini, perkembangan internet dan aplikasinya telah berkembang
dengan amat luas. Internet dapat diibaratkan seperti sebuah ruangan yang amat
luas dan berisi berbagai macam informasi yang mengalir dan hilir mudik. Internet
digunakan untuk berbagai macam hal. Dari mulai bidang pendidikan,
perdagangan, politik, hobi, ajang promosi dan lain sebagainya.
Kebutuhan manusia akan informasi meningkat seiring dengan
perkembangan zaman. Terutama dikalangan gamers. Mereka yang hobi dengan game tentunya tidak ingin ketinggalan mengenai tentang game playstation. Informasi mengenai game Playstation dapat
dicari secara online di internet.
Seringkali terjadi Game-game yang kita cari tidak ditemukan. Tentu hal seperti ini sangat merugikan. Dari masalah tadi penulis berusaha dan mencoba membuat
membuat sebuah Web yang nantinya diharapkan dapat membantu mencari game
secara online di Internet.
Dalam penulisan ilmiah ini penulis mengelompokkan game-game tersebut
ke dalam empat jenis , yaitu buku musik, buku olah raga, buku agama dan
buku pelajaran.

1.2 Batasan Masalah
Penulisan ilmiah ini dibatasi pada pembuatan aplikasi berbasis web untuk
informasi game berupa judul, jenis, banyak cd, harga. Informasi tersebut
ditampilkan setelah dilakukan proses pencarian berdasarkan criteria judul game,
jenis game. Aplikasi dikembangkan dengan
menggunakan PHP dan data disimpan dengan mesin berbasis MySQL.


1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Memudahkan seseorang untuk mengetahui bagaimana cara membangun
web dengan bahasa PHP sekaligus menggunakan database Mysql.

2. Untuk dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam pembuatan website,
penguasaan bahasa pemrograman PHP Mysql, dan pengembangannya di
internet.

3. Untuk memberikan inspirasi bagi pengguna internet lainnya dalam hal
mengembangkan kreatifitas.




1.4 Metode Penulisan
Metode yang dilakukan dalam pembuatan penulisan ini adalah metode
referensi dan penelitian disertai dengan studi Pustaka yaitu penulis mencari dan
menelaah buku referensi untuk penunjang dalam pembuatan web.

1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang disusun penulis dalam Penulisan Ilmiah ini
sekaligus untuk memperoleh gambaran mengenai pembahasan dan keterhubungan
dalam tiap-tiap bab terdiri atas :
Bab I : Pendahuluan, bab ini akan menjelaskan latar belakang masalah
yang mendasari pembuatan penulisan, lalu disertai batasan – batasan masalah
penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisannya.

Bab II : Landasan teori, pada bab II ini akan dibahas landasan tentang
bagaimana cara PHP melakukan koneksi kedatabase pada Mysql.

Bab III : Analisis dan Pembahasan Masalah, pada bab ini akan dijelaskan
cara – cara penyusunan serta langkah – langkah pembuatan database.

Bab IV : Penutup, bab ini berisikan tentang penutup yang mengarah pada
pemberian kesimpulan dan saran untuk pengembangan selanjutnya.

Rabu, 09 Februari 2011

Pastore Pilih Juve, Bukan Barca

Penampilan ciamik Javier Pastore bersama Palermo membuat banyak klub papan atas Eropa kepincut. Kalau disuruh memilih, gelandang 21 tahun ini lebih suka hijrah ke Juventus daripada Barcelona.

Sejak mendarat di Renzo Barbera pada tahun 2009, Pastore langsung mendapatkan satu tempat di tim utama Rosanero. Sampai saat ini, dia telah tampil sebanyak 63 kali di semua kompetisi dengan sumbangan 12 gol.

Meski kontraknya bersama Palermo baru berakhir di tahun 2014, sejumlah klub besar benua biru sudah mulai melirik Pastore. Pastore sendiri tak menutupi hasratnya untuk pindah ke klub yang lebih mapan suatu saat nanti.

Saat ditanya klub mana yang akan dia pilih, Juventus atau Barcelona, seandainya ada kesempatan untuk pindah, Pastore lebih memilih Bianconeri. Alasannya sederhana, dia merasa akan kesulitan menembus tim utama jika pindah ke Azulgrana.

"Prioritas saya adalah selalu bermain. Jadi saya akan mengatakan yang pertama dari dua pilihan tadi," cetus pemain timnas Argentina ini, kepada Football-Italia.

"Saya akan banyak di bangku cadangan di tim seperti Barcelona dan Real Madrid, dan ini tidak cocok untuk saya," sambung Pemain Muda Terbaik Seri A 2010 tersebut.

Untuk saat ini, Pastore mengaku masih bahagia di Palermo. Dia pun ingin bertahan di klubnya tersebut untuk beberapa musim ke depan.

"Kami mungkin akan membicarakan itu lagi saat saya berusia 28 tahun. Seperti yang sudah saya katakan, saya mengharapkan tinggal di sini selama beberapa musim lainnya," tutupnya.

Sumber: Detik.com

Polda Jaya Akan Tembak di Tempat Perusuh Anarkis di Jakarta

Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman menyatakan pihaknya akan mengeluarkan tindakan tegas jika konflik Ahmadiyah seperti di Cikeusik, Pandeglang, Banten, terjadi di Jakarta dan Bekasi. Polisi akan menggunakan Protap 01 atau tembak di tempat untuk membubarkan anarkisme massa.

"(Gunakan) Protap 01," tegas Sutarman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/2/2011).

Menurut Sutarman, konflik SARA yang terjadi di Cikeusik sudah merupakan tindakan anarkis. Dalam kondisi seperti itu, polisi bisa menggunakan Portap 01 untuk menanggulangi anarki massa.

Kapolda mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan di kantong-kantong Ahmadiyah yang berada di Jakarta dan Bekasi. Pihaknya bahkan melakukan patroli setiap hari di lokasi-lokasi yang rawan terjadinya kerusuhan.

"Kita berikan penjagaan, patroli untuk mendeteksi setiap perkembangan. Karena itu sudah merupakan yang sudah kita identifikasi," katanya.

Lebih jauh, Kapolda mengatakan jika pihaknya dalam waktu dekat akan mengumpulkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Nanti kita kumpulkan kalau dianggap perlu," tutupnya.

Sumber: Detik.com

Kisah Rusuh Temanggung & Banten Versi Kapolri

Komisi VIII DPR malam ini memanggil Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Menteri Agama Suryadharma Ali untuk membahas kekerasan yang terjadi di Pandeglang, Banten, dan Temanggung, Jawa Tengah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut, Kapolri mengaku untuk dua kasus terakhir, Pandeglang dan Temanggung, kepolisian telah melakukan antisipasi.

"Polres Pandeglang sudah siap berjaga dan berupaya mengevakuasi warga Ahmadiyah yang tersisa, tetapi belasan warga Ahmadiyah yang bukan dari Jakarta menolak evakuasi, malah menantang massa sehingga terjadi baku lempar dan situasi tidak terkendali," ujarnya di Gedung DPR Jakarta, Rabu malam 9 Februari 2011.

Kekerasan terhadap warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten menyebabkan empat orang tewas mengenaskan dalam insiden itu.

Sementara itu, untuk kasus di Temanggung, menurut Timur, kericuhan terjadi akibat massa meminta dan menuntut terdakwa Antonius Richmond Bawengan dihukum secara syariat Islam karena dinilai telah menistakan agama. Saat itu, 1.883 personel juga sudah diturunkan untuk pengamanan.

"Tapi saat terdakwa divonis lima tahun, warga tidak puas dan berusaha membawa terdakwa. Jumlah massa yang begitu besar tidak seimbang dengan aparat keamanan," ujarnya.

Tak pelak, pecah kerusuhan. Sejumlah gereja rusak dan fasilitas lainnya dibakar dalam kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah. Kepolisian yang berada dilokasi tidak bisa membendung amuk massa yang datang dari arah Pengadilan Negeri Temanggung.

sumber : Vivanews

Kamis, 20 Januari 2011

Normalisasi Data

1.1 Latar Belakang
Basis data dapat diumpamakan sama dengan lemari arsip data. Dengan adanya basis data kita jadi lebih gampang untuk menyampaikan informasi yang tersimpan dalam lemari arsip data.
Penyampaian informasi melalui basis data selalu dibuat sesimpel dan seringkas mungkin serta tidak menhilangkan informasi yang ingin disampaikan. Bentuk penyampai informasi seperti ini biasanya dilakukan pada sebuah bentuk tabel yang disebut tabel Universal.
Tabel universal menyampaikan semua informasi yang ada seringkas mungkin dan tanpa menhilangkan satupun informasi. Tetapi kita sering tidak melihat data atau informasi yang tertera pada tabel Universal.
Supaya kita dapat melihat informasi yang tertera pada tabel universal sehingga tidak ada data yang tidak terbaca atau data tertambah, yang bukan merupakan sebuah data yang tertera pada tabel universal. Maka kita lakukan dengan cara menormalisasi data tersebut.
1.2 Tujuan
a. Agar kita memiliki basis data yang kompak dan efesien dalam penggunaan ruang penyimpanan
b. Agar cepat dalam pengaksesan data
c. Agar mudah dalam pemanipulasian data
d. Agar tidak terjadi pengulanggan data
e. Agar tidak ada data yang tersembunyi
1.3 Landasan Teori
Dalam merancang basis data kita dapat melakukannya dengan dua cara yaitu:
a. Menerapkan Normalisasi
b. Lansung membuat model entity-Relationship(E-R)
Normalisai sendiri merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak secara lansung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan criteria standar untuk menghasilkan bentuk table yang normal. Namun demikian dalam pelaksanaannya desainlojik basis data relasional yag didasari baik leh prinsip normalisasi maupun yang didasari oleh transformasi secara berhati-hati dari model E-R ke bentuk fisik akan menghasilkan hasil yang mirip.
Dalam menormalisasi data kita memiliki beberapa tahap, diantaranya:
a. Kebergantungan Fungsional
b. Dekomposisi
c. Proses Normalisasi
a. Kebergantungan Fungsional
Kebergantungan Funsional berfungsi untuk :
• Menentukan satu nilai unik pada suatu atribut ditentukan oleh suatu nilai atribut lain
• Contohnya adalah : Seorang pegawai dengan IDPegawai mempunyai satu tglLahir dapat dipresentasikan dengan KF berikut:
• tglLahirIDPegawai
Keterangan:
 Sisi kiri adalah determinan (penentu)
 Nilai di determinan dapat menentukan hanya satu sisi kanan.
 Nilai IDPegawai menentukan satu nilai tglLahir
Ada tiga jenis Kebergantungan Fungsional
1. Saling Bergantung
Contoh Kebergantungan Fungsional Saling Bergantung : Jika satu proyek mempunyai satu manager dan masing-masing manager hanya mengelola satu proyek, maka dapat dipresentasikan sebagai berikut:
IDProyekManager
manajerIdproyek
Atau dapa disingkat
IDProyek Manager
2. Kebergantungan Lebih dari satu Atribut
Contoh Kebergantungan Fungsional lebih dari satu atribut. WaktuKeterlibatan pegawai disuatu proyek, ditentukan oleh IDPegawai dan IDProyek. Sehingga dapat dipresentasikan sebagai berikut:
waktuketerlibatanIDPegawai, IDProyek
3. Kebergantungan Funsional penuh
Kebergantungan Fungsional Penuh adalah dimana tidak ada atribut-atribut tak perlu yang berada disisi determinan (sisi kiri).
Contoh :
• tglLahirIDPegawai
• tglLahirIDPegawai, nama
Pada contoh yang kedua, nama tidak diperlukan untuk memperoleh tglLahir. IDPegawai telah mencukupi untuk memperoleh nilai tglLahir. Sehingga contoh yang pertama adalah Kebergantungan Fungsional Penuh dan contoh yang keduan bukan Kebergantunga Fungsional Penuh.
b. Dekomposisi
Dekomposisi yaitu melakukan pemilahan / pemisahan tabel menjadi beberapa tabel dengan mempertimbangkan KF yang telah didapat.
Dikomposisi dilakukan agar setiap tabel yang digunakan hanya memiliki satu KF saja.
Dekomposisi yang benar ( Lossless Dekompotition ) terjadi jika tabel hasil Dekomposisi digabungkan kembali dapat menghasilka tabel awal sebelum dikomposisi.
Contoh Dekomposisi:
Diberikan sebuah tabel ABC
Tabel ABC dikomposisi menjadi tabel AB, dan BC
c. Proses Normalisasi
Proses normalisasi dalam basis data adalah proses untuk memperoleh properti skema relasi yang bagus.
Keuntungan normalisasi :
Membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap
Menghindarkan adanya data yang tidak Konsisten bila dilakukan penghapusan atau penambahan data.
Menjamin bahwa key tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribut.
Relasi (tabel) secara berurutatan diproses menjadi bentuk normal lebih tinggi yang memiliki redudansi lebih rendah.
Dalam proses menormalisasi data terdapat beragam tingkat bentuk normalisasi :
Bentuk Normal pertama (1NF)
Bentuk Normal Pertama ini dicapai bila tiap nilai atribut adalah tunggal ( bukan atribut turunan). Dan kondisi ini dapat diperoleh dengan melakukan eliminasi terjadinya data rangkap.
Bentuk Normal kedua (2NF)
Bentuk Norma kedua ini bukan utama harus bergantung fungsional penuh pada kunci relasi. Dan relasi harus telah berbentuk normal pertama.
Bentuk Normal ketiga (3NF)
Pada Bentuk Normal ketiga ini relasi telah berbetuk normal kedua, relasi ini tidak boleh memuat kebergantungan fungsional diantara atribut bukan utama dan bentuk ketiga ini menghilangkan kebergantungan transitif.

Kamis, 25 November 2010

Pengertian Paragraf / Alinea dan Bagian dari Paragraf - Bahasa Indonesia

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

- Syarat sebuah paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

- Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
A. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.


Sumber : Organisasi.org

Mengubah Kalimat Aktif menjadi Kalimat Pasif dan Kalimat Pasif manjadi Kalimat Aktif

Untuk mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif dan juga sebaliknya dapat dilakukan langkah-langkah mudah berikut ini :

1. Mengubah awalan pada Predikat
Yaitu menukar awalan me- atau ber- dengan di- atau ter- dan begitu sebaliknya.

2. Menukar Subyek dengan Obyek dan sebaliknya
Menukar kata benda yang tadinya menjadi obyek menjadi subyek dan begitu sebaliknya.

Contoh :
Ibu memasak sayur => Sayur dimasak oleh ibu.
Joni berkawan dengan Ariel => Ariel dikawani Joni

Sumber : Organisasi.org